
JAKARTA – Pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan melakukan reformasi besar-besaran terhadap Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Salah satu wacana yang nantinya akan dilakukan yakni penghapusan struktur Kementerian BUMN dan menggantinya dengan model badan atau super holding.
Pengamat BUMN, Achmad Yunus, mengatakan bahwa reformasi ini merupakan solusi atas sejumlah persoalan utama yang selama ini melingkupi BUMN, seperti politisasi dan birokratisasi yang berlebihan.
Oleh karena itu, menurutnya pembentukan super holding bukanlah ide baru, karena telah diusulkan sejak masa Menteri BUMN pertama, Tanri Abeng.
“Harapanya kala itu, dengan konsep super holding bisa memangkas alur birokrasi di BUMN sehingga BUMN tidak kehilangan momentum bisnis,” Pengamat BUMN, Achmad Yunus
Lantas apa itu super holding BUMN?
Super holding merupakan gagasan lama yang sudah muncul sejak Menteri BUMN era Soeharto, Tanri Abeng. Lalu wacana itu ramai kembali dibahas pada era Rini Soemarno menjabat sebagai menteri BUMN.
Rini mengatakan bahwa super holding akan menghapus Kementerian BUMN. “Ya Kementerian BUMN akan hilang. Jadinya nanti ada super holding,” ungkap Rini.
Rini menjelaskan bahwa posisi super holding Indonesia nantinya kurang lebih akan sama dengan Temasek Holdings (Singapura) atau Khazanah Nasional Berhad (Malaysia).
Seperti diketahui, Temasek Holdings merupakan perusahaan induk BUMN Singapura yang bergerak di beberapa sektor, antara lain jasa keuangan, telekomunikasi, media dan teknologi, transportasi dan industri, konsumer dan real estat, pertanian, serta energi dan sumber daya alam.
Sementara, perusahaan yang berada di bawah Khazanah, holding BUMN Singapura, antara lain Axiata Group Berhad, CIMB Group Holdings Berhad, Tenaga Nasional Berhad, Malaysia Airports Holdings Berhad, IHH Healthcare Berhad, Telekom Malaysia Berhad, dan UEM Sunrise Berhad.
Kementerian BUMN telah menyusun road map BUMN. Salah satu peta jalan berisi rencana pembentukan holding BUMN.
“Iya, nantinya menjadi kayak Temasek, kayak Khazanah,” ungkap Rini.*






