Parlemen

Kemkomdigi Tegas Tutup Situs Judi Online, Siap Hadapi Tuntutan

Sumber : Instagram @meutya_hafid

JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menegaskan kesiapannya menghadapi tuntutan hukum yang mungkin timbul akibat penutupan situs web dan aplikasi terkait judi online.

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, menyatakan bahwa pihaknya akan tetap konsisten menindaklanjuti aduan masyarakat dengan menutup akses ke platform yang memuat konten perjudian daring.

“Dalam rangka menutup situs ataupun juga aplikasi, kadang-kadang harus berhadapan juga dengan tuntutan balik. Tidak apa-apa kita hadapi. Kalau memang itu aduan dari masyarakat, kita akan tutup. Dan kita siap berhadapan jika digugat,” ujar Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid di Jakarta, Kamis (21/11/2024).

Adapun Kementerian Komdigi terus mengintensifkan patroli siber untuk mendeteksi dan memblokir akses ke situs atau aplikasi yang memuat konten judi online dalam upaya memberantas praktik perjudian via daring.

Kementerian terus mengintensifkan patroli siber untuk mendeteksi dan memblokir situs maupun aplikasi judi online, menggunakan teknologi kecerdasan artifisial (AI) untuk meningkatkan efektivitas.

Sejak 2017, Komdigi telah memblokir akses ke 5,1 juta konten perjudian, termasuk 3,5 juta di antaranya sepanjang tahun 2024.

Selain tindakan teknis, kementerian juga menyelenggarakan pelatihan literasi digital untuk 165 ribu peserta di 27 provinsi selama 2024, guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya judi daring.

Meutya mengakui bahwa langkah ini tidak lepas dari risiko hukum, namun menegaskan bahwa hal tersebut tidak akan menghambat upaya pemberantasan. Ia juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mengurangi permintaan terhadap judi oonline

Dalam kesempatan itu, Meutya juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam memberantas perjudian daring.

Pemerintah telah mengambil berbagai langkah seperti menutup situs, memblokir rekening terkait, hingga menegakkan hukum secara tegas. Namun, upaya ini akan sulit efektif tanpa upaya dari masyarakat untuk mengurangi permintaan terhadap aktivitas ilegal tersebut.

“Jadi mari kita ajak keluarga, tetangga semua untuk melawan bersama-sama karena yang paling susah adalah menghilangkan permintaannya itu. Itu mungkin dari kami, mengajak semua pihak untuk juga mengingatkan satu dengan lain,” kata Meutya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button