Kapolrestabes Semarang Siap Tanggung Jawab atas Kasus Penembakan Siswa SMK oleh Oknum Polisi

Bandung – Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, menyatakan kesediaannya untuk bertanggung jawab penuh atas insiden penembakan yang menyebabkan seorang siswa SMK berinisial GRO meninggal dunia. Penembakan tersebut dilakukan oleh oknum anggota polisi, Aipda RZ.
“Sepenuhnya saya bertanggung jawab, saya siap dievaluasi,” tegas Irwan saat menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Selasa.
Pernyataan Irwan menunjukkan komitmen untuk menerima konsekuensi terkait kejadian yang memalukan ini, serta kesiapan pihak kepolisian untuk menjalani proses evaluasi yang lebih mendalam.
Irwan menjelaskan bahwa tindakan Aipda RZ sangat jelas melanggar prinsip dasar penggunaan kekuatan dalam kepolisian dan menunjukkan kelalaian yang fatal dalam menilai situasi. Menurutnya, oknum polisi tersebut bertindak ceroboh dengan menggunakan senjata api secara tidak tepat.
“Aipda RZ teledor dalam menggunakan senjata api dan telah melakukan tindakan berlebihan yang tidak diperlukan,” ujar Irwan. Pernyataan ini menggambarkan betapa seriusnya kesalahan yang dilakukan oleh oknum tersebut, yang telah mengabaikan prosedur standar yang seharusnya diterapkan dalam situasi kritis.
Mengenai latar belakang kejadian, Irwan mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut bermula dari ketegangan antara dua kelompok yang berniat untuk terlibat tawuran di kawasan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Salah satu kelompok tersebut diketahui membawa senjata tajam, yang memicu terjadinya pengejaran antara kedua kelompok. “Aipda RZ menyaksikan pengejaran tersebut dan kemudian ikut terlibat dalam mengejar rombongan yang membawa senjata tajam, hingga akhirnya terjadi insiden penembakan,” jelas Irwan.
Hal ini menambah kompleksitas kejadian, dimana tindakan seorang anggota polisi yang seharusnya bisa menahan diri justru ikut memperburuk situasi.
Sebagai bukti, Irwan menunjukkan rekaman video dari kamera pengawas yang terpasang di salah satu minimarket di sekitar lokasi kejadian. Dalam video tersebut, terlihat Aipda RZ yang tengah melakukan pengejaran terhadap kelompok yang membawa senjata tajam.
Rekaman ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana kejadian tersebut berlangsung dan menunjukkan bahwa oknum polisi tersebut tidak bertindak dengan profesional dalam menangani situasi.
Saat ini, Aipda RZ telah ditahan dalam penempatan khusus (patsus) oleh Polrestabes Semarang. Irwan mengungkapkan bahwa oknum tersebut akan segera diproses lebih lanjut sebagai tersangka atas kasus penembakan tersebut. Kejadian ini sudah diumumkan secara resmi oleh Polrestabes Semarang pada Rabu (27/11), dan kini dalam proses penyelidikan yang lebih mendalam.
Peristiwa tragis ini menjadi peringatan bagi institusi kepolisian untuk lebih berhati-hati dan profesional dalam menggunakan kekuatan, agar tidak terjadi penyalahgunaan yang merugikan masyarakat dan merusak citra kepolisian.***