Ekonomi

Anggota DPR Minta Pemerintah Kendalikan Harga Kebutuhan Pokok Saat Natal dan Tahun Baru

Sumber Foto: pixels

 

JAKARTA – Anggota Komisi XI DPR RI, Charles Meikyansah, menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi selama libur akhir tahun.

Ia mengimbau Pemerintah untuk menerapkan strategi efektif guna menekan lonjakan harga kebutuhan pokok selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

“Kenaikan harga barang dan kebutuhan pokok di momen akhir tahun sering menjadi beban tambahan bagi masyarakat, terutama bagi keluarga dengan penghasilan rendah. Kami berharap Pemerintah bisa menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menekan kenaikan harga barang bahan pokok jelang libur akhir tahun,” ungkap Charles

Menurutnya, diperlukan strategi yang lebih komprehensif dalam mengantisipasi lonjakan permintaan serta fluktuasi harga, seperti meningkatkan kapasitas produksi menjelang akhir tahun agar ketersediaan barang dapat memenuhi kebutuhan pasar.

“Momen liburan tidak hanya menjadi waktu untuk merayakan, tetapi juga menuntut masyarakat untuk mengeluarkan anggaran lebih besar daripada biasanya,” ujarnya.

“Untuk itu, kami mendukung upaya-upaya Pemerintah dalam perbaikan sistem distribusi barang agar tidak terjadi pemborosan dan penumpukan barang di lokasi tertentu, yang dapat menyebabkan harga melonjak,” tambahnya.

Ia juga mendorong Pemerintah mengambil langkah ekstra untuk meminimalkan dampak gejolak perekonomian global terhadap masyarakat.

“Demi menjaga kesejahteraan masyarakat, Pemerintah kita harapkan dapat melakukan pengawasan lebih intensif terhadap praktik perdagangan, termasuk penegakan hukum terhadap pelanggaran yang merugikan konsumen, seperti penimbunan barang dan penetapan harga sepihak,” tuturnya.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi global diprediksi berada di kisaran 2,6%-3,2% pada akhir 2024. Ketidakpastian ini dapat berdampak pada ekspor Indonesia dan investasi asing yang bergantung pada kondisi pasar global.

Selain itu, banyak pekerja sektor informal yang belum mendapatkan perlindungan memadai. Walaupun konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,91%, Charles menilai ada indikasi penurunan daya beli masyarakat akibat inflasi dan meningkatnya biaya hidup.

“Tantangan-tangan tersebut dapat menghambat pertumbuhan ekonomi karena konsumsi merupakan salah satu pendorong utama pertumbuhan,” ujar Charles.

Charles menambahkan bahwa menjaga stabilitas ekonomi dan harga pasar di akhir tahun sangat penting untuk melindungi kesejahteraan masyarakat. Ia berharap kementerian dan lembaga terkait dapat menanggapi isu ini dengan kebijakan yang efektif dan responsif menghadapi dinamika ekonomi.

“Harus ada kerja sama lintas instansi untuk memastikan ketersediaan barang dan sebagai upaya menghindari spekulasi harga yang tidak wajar,” sebut Charles.

“Tentunya upaya bersama antara Pemerintah, DPR, dan stakeholder berkepentingan serta masyarakat itu sendiri sangat diperlukan untuk menciptakan kondisi ekonomi yang stabil dan berkeadilan di masa mendatang,” pungkasnya. (YK/dbs)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button